Makna Hari Raya Waisak

Hari Trisuci Waisak, memperingati 3 Peristiwa Agung yang terjadi pada kehidupan Sang Buddha Gotama ± 2600 thn yang lalu.

Referensi Hari Waisak ini dapat dilihat pada Kitab Suci Tipitaka bagian Jakataka (J.i), Kitab Buddhavamsa (Bu.A. 248), dan Mahavamsa (MhvI ii.2).

3 Peristiwa tersebut ialah :
  1. Pangeran Siddharta Gotama dilahirkan di Taman Lumbini, Nepal pada tahun 623 SM.
  2. Pangeran Siddharta, yang menjadi pertapa, bertapa di bawah Pohon Boddhi di Bodhgaya-India, mencapai Penerangan Sempurna, dan menjadi Buddha pada tahun 588 SM di usia 35 tahun.
  3. Sang Buddha wafat pada usia 80 th di bwh pohon Sala Kembar di Kusinara- India setelah 45 tahun lamanya memberi bimbingan Dhamma kepada Para Dewa & Manusia, dan mencapai Parinibbana di tahun 543 SM.
Sesuai dengan Resolusi Kongres Persaudaraan Sangha Sedunia Ke-4 No.RES/5 tanggal10 Jan 1986 menyatakan bahwa hari bulan Purnama di bulan Mei setiap tahun sebagai “Hari Buddha”

Hari Waisak di Indonesia ditetapkan menjadi Hari Libur Nasional berdasarkan SK Presiden RI No.09/1983 tanggal 19 Januari 1983.

Untuk mendapat manfaat yang sebesar-besarnya maka kita harus melakukan peringatan dengan benar sesuai prinsip-prinsip sebagai berikut:

  1. Menghormati & merenungkan sifat-sifat luhur Tiratana (Buddha, Dharma & Sangha)
  2. Memperkuat Saddha (keyakinan yang benar) dengan tekad.
  3. Membina Paramita (sifat baik yang luhur).
  4. Mengulang & merenungkan kembali khotbah-khotbah Sang Buddha.
  5. Melakukan Anumodana (membagi perbuatan baik kita kepada makhluk lain).
Manfaat yang akan diperoleh :
  • Samvara (indria) akan terkendali,
  • Santuthi (puas),
  • Santhi (damai),
  • Sukha (bahagia)

10 Syair Buddhist di Bulan Waisak:

  1. Jangan khawatir orang lain tidak mengerti dirimu, khawatirlah kalau kamu tidak mengerti orang lain.
  2. Apa yang tidak ingin diperlakukan kepada Anda jangan diperlakukan kepada orang lain.
  3. Satu contoh lebih baik daripada 1000 kata-kata nasehat.
  4. Menaklukkan ribuan orang belum bisa disebut sebagai pemenang, tetapi mampu mengalahkan diri sendiri itulah yang disebut pemenang sejati.
  5. Baik sepatutnya dibalas baik, jahat jangan dibalas jahat, Hukum Karma berlaku abadi.
  6. Perjalanan 1000 km dimulai dari 1 langkah.
  7. Bila Anda mengetahui sesuatu, katakanlah jika Anda tahu. Bila Anda tidak tahu sesuatu katakanlah tidak tahu. Itulah pengetahuan.
  8. Kata-kata yang tulus tidaklah indah, kata-kata yang indah tidaklah tulus.
  9. Kalau kamu takut orang akan tahu perbuatanmu yang jelek, maka ada sesuatu yang baik di dalam yang jahat. Sebaliknya, kalau kamu ingin orang mengetahui bila kamu berbuat baik, maka ada sesuatu yang buruk di dalam yang baik.
  10. Orang yang berbuat baik, walaupun rezeki belum tiba, tapi bencana telah menjauhinya, sedangkan orang yang berbuat jahat, meskipun bencana belum tiba, tapi rezeki telah menjauhinya.
Šαbbє Šαttα ßhαvαntu Šukhitαttα
Semoga Semua Makhluk Berbahagia

No comments:

Post a Comment