Profesi programer komputer merupakan salah satu profesi yang sangat sulit, bukan saja membutuhkan kemampuan berpikir logis,imajinatif, dan kreatif, melainkan membutuhkan stamina dan daya tahan tubuh yang kuat. Maka tak heran profesi programer ini riskan terhadap serangan penyakit dan gangguan kesehatan.
Resiko yang dapat dialami oleh programer antara lain :
Resiko yang dapat dialami oleh programer antara lain :
- Bisa Terkena Penyakit “Bell’s Palsy”. Bell’s palsy adalah nama penyakit yang menyerang saraf wajah hingga menyebabkan kelumpuhan otot pada salah satu sisi wajah. Terjadi disfungsi saraf VII (saraf fascialis). Berbeda dengan stroke, kelumpuhan pada sisi wajah ditandai dengan kesulitan menggerakkan sebagian otot wajah, seperti mata tidak bisa menutup, tidak bisa meniup, dsb. Beberapa ahli menyatakan penyebab Bell’s Palsy berupa virus herpes yang membuat saraf menjadi bengkak akibat infeksi. Metode pengobatan berupa memeberikan obat-obatan sejenis steroid dapat mengurangi pembengkakan.
- Butuh kerja keras yang sangat ekstra. Terkadang seorang programmer harus begadang dan tidak tidur selama beberapa hari untuk menyelesaikan aplikasinya.
- Kurang bersosialisasi dengan lingkungan sekitarnya. Biasanya seorang programmer lebih memilih untuk berdiam di rumah atau tempat ia bekerja dan selalu berada di depan komputernya.
- Merasa terkucilkan oleh lingkunganya. Secara psikologis, perasaan ini muncul akibat terlalu intens berhubungan dengan mesin-mesin dan cenderung jarang berhubungan dengan manusia. Akibatnya, meski belum sepenuhnya terjadi, programmer merasa dijauhi lingkungannya.
- Berani dikejar waktu (harus tepat waktu). Inilah yang membuat seorang programmer menjadi pusing dan kelelahan, tidak terbayangkan jika harus mengerjakan sebuah aplikasi yang sudah menjadi kewajibannya.
Kata Bell’s Palsy diambil dari nama seorang dokter dari abad 19, Sir Charles Bell, orang pertama yang menjelaskan kondisi ini dan menghubungkan dengan kelainan pada saraf wajah.
No comments:
Post a Comment